CORE
BUSINESS YANG ADA DI INDONESIA, DAN BEBERAPA KEUNGGULANNYA
Core
business organisasi (perusahaan) adalah sebuah aktivitas utama atau penting dari sebuah organisasi
(perusahaan). Core business merupakan
Area utama, dimana bisnis mengembangkan atau mengoprasikan altivitas
utamanya dan Core bisnis adalah aktivitas yang utama.
Dari definisi di atas,
dapat diketahui bahwa, perusahaan yang bergerak dibidang yang sama, memiliki
core business yang sama. Sebagai contoh :
- Perusahaan dibidang manufaktur, core businessnya adalah memproduksi produk
- Perusahaan jasa pengiriman core businessnya adalah pengiriman barang
- Perusahaan Perbankan core businessnya adalah proses pengambilan dan penyimpanan uang oleh nasabah.
Contoh lebih spesifik
adalah:
a. Nike core bisnisnya adalah memproduksi
sepatu (keamanan, cleaning servivce, distributor merupakan jenis pekerjaan yang
bukan merpakan core business, karena tidak ada kaitannya dengan proses produksi
sepatu) sedangkan proses pembuatan tali sepatu, pewarnaan, uji coba kenyamanan
merupakan jenis pekerjaan yang merupakan core business
PT. Sari Husada core
businessnya adalah memproduksi susu khususnya untuk Ibu hamil. dan balita,
keamanan, cleaning service, distributor merupakan jenis pekerjaan yang bukan
merpakan core business, karena tidak ada kaitannya dengan proses produksi susu
dalam kemasan) akan tetapi riset dan pengembangan gizi, pengolahan, pengepakan
merupakan core businessnya.
Suatu proses dikatakan
berada di dalam domain core business jika memenuhi minimum satu dari 3 (tiga)
kriteria, yaitu:
- Proses yang ada terkait langsung dengan aktivitas penciptaan produk atau jasa
- Perusahaan akan terancam eksistensi atau kemampuan berproduksinya, jika proses terkait terganggu dan
- Pelanggan atau konsumen ”is willing to pay” (bersedia membayar, dalam arti kata “value for money”) kepada perusahaan untuk melakukan proses tersebut.
Sedikit berbeda dengan
kriteria di atas, Alaxander and Young mengatakan bahwa ada 4 pengertian yang
dihubungkan dengan core business dengan core activity, Yaitu :
- Kegiatan yang secara tradisional dilakukan di dalam perusahaaan
- Kegiatan yang besrifat kritis terhadap kinerja bisnis
- Kegiatan yang menciptakan keunggulan kompetitif baik sekarang maupun diwaktu yang akan datang
- kegiatan yang akan mendorong pengembangan, inovasi atau peremajaan kembali.
Core business sangat
memungkinkan untuk berubah, Nokia adalah salah satu contoh perusahaan yang
tadinya adalah perusahaan pengolahan kayu yang kemudian masuk ke pembangkit
listrik dan akhirnya masuk dan mengubah wajah industri telekomunikasi dunia. Di
Indonesia, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mengubah bisnis intinya dari bisnis
perkayuan ke petrokimia. Langkah awal yang dilakukan adalah mengubah nama dari
PT Barito Pacific Timber menjadi PT Barito Pacific, untuk semakin meyakinkan
orang bahwa bisnis intinya telah berubah.
Dibawah ini ada
beberapa keumggulan dalam core business:
Keunggulan
absolut & komparatif
Keunggulan
Absolut :
Keunggulan absolute
adalah keuntungan yang dinyatakan dengan banyaknya jam/hari seperti yang
diungkapkan oleh Adam Smith, namun cukup memiliki keunggulan komparatif dimana
harga untuk suatu komoditi di Negara yang satu dengan yang lainnya relative
berbeda.
Teori perdagangan
Internasional yang lain yang diperkenalkan oleh David Ricardo adalah teori
keunggulan komparatif. Berbeda dengan teori keunggulan absolute yang
mengutamakan keunggulan absolute dalam produksi tertentu yang dimiliki oleh
suatu Negara dibandingkan dengan Negara lain, teori ini berpendapat bahwa
perdagangan Internasional dapat terjadi walaupun satu Negara tidak mempunyai
keunggulan absolute, asalkan hanya komparatif dikedua Negara berbeda.
Teori ini menekankan
bahwa perdagangan Internasional dapat saling menguntungkan jika salah satu
Negara tidak usah memiliki keunggulan absolute atas suatu komoditi seperti yang
diungkapkan oleh Adam Smith, namun cukup memiliki keunggulan komparatif dimana
harga untuk suatu komoditi di Negara yang satu dengan yang lainnya relative
berbeda.
Kelemahan
teori klasik keunggulan komparatif :
· Perdagangan terjadi karena ada perbedaan
fungsi faktor produksi, sehingga terjadi perbedaan produktivitas atau
efisiensi, akibatnya terjadi perbedaan harga.
·
Jika fungsi faktor produksi sama (
produktivitas dan efisiensi ).
·
Tidak bisa membedakan mengapa terjadi
perbedaan harga.
·
Adanya jumlah perbedaan / proporsi
faktor produksi yang dimiliki.
Beberapa
kerancuan tentang keunggulan komparatif :
1.
Produktivitas Daya Saing
Perdagangan bebas hanya menguntungkan jika Negara
anda cukup produktif dalam
menghadapi persaingan Internasional. Keunggulan
dalam persaingan dari suatu
industri tidak hanya tergantung pada produktivitas
relatif terhadap industri luar
negeri, tetapi juga pada tingkat upah domestik
relative terhadap tingkat upah
diluar negeri.
2.
Upah Tenaga Kerja Murah ( Sweatshop Labor Argument )
Persaingan Internasional adalah tidak adil dan
merugikan Negara – Negara tertentu
jika didasarkan kepada upah rendah. Argument ini
kadang - kadang dikatakan
sebagai argumentasi tenaga kerja murah (Sweatshop
Labor Argument ), terutama
digunakan oleh serikat buruh untuk menuntut
perlindungan terhadap persaingan luar
negeri. Orang yang bertolak dari keyakinan ini
mendesak agar industri – industri
dalam negeri tidak boleh dipecundangi oleh industri
– industri luar negeri yang
kurang efisien, tetapi membayar upah lebih rendah.
3.
Pertukaran Tak Setara
Perdagangan mengeksploitasi suatu Negara dan
membuatnya menjadi lebih buruk jika
Negara tersebut menggunakan lebih banyak tenaga
kerja dalam memproduksi barang-
barang yang diekspor dibandingkan dengan Negara –
Negara lain yang memproduksi
barang – barang untuk kemudian diekspor ke Negara
pertama. Argumen ini, kadang –
kadang disebut doktrin pertukaran tak setara (
unequal exchange ), bersumber dari
gagasan Marxis yang memahami bahwa nilai ( harga )
tercipta semata – mata oleh
pekerja, dan cenderung dijadikan dalih oleh dunia
ketiga untuk menganjurkan
redistribusi pendapatan dari Negara – negara maju.
Referensi
:
http://breath4justice.wordpress.com/2012/01/09/core-business-dan-non-core-business-dalam-outsorcing/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar